Dipimpin Aswari, Kab. Lahat borong Adipura 6 kali berturut turut - Hallo Masyarakat Indonesia Prabowo Subianto, Pada Berita politik kali ini yang berjudul Dipimpin Aswari, Kab. Lahat borong Adipura 6 kali berturut turut, saya telah menyediakan berita seputar Prabowo yang Menjadi Cawapres 2019 Bersama Sandiaga uno. Mudah-mudahan Isi Postingan ini bisa dapat dipahami dan Membuat anda untuk lebih percaya lagi kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Dan berikut Postingannya Artikelnya.

Tokoh Utama : Dipimpin Aswari, Kab. Lahat borong Adipura 6 kali berturut turut
Judul Artikel : Dipimpin Aswari, Kab. Lahat borong Adipura 6 kali berturut turut

Dipimpin Aswari, Kab. Lahat borong Adipura 6 kali berturut turut

Dipimpin Aswari, Kab. Lahat borong Adipura 6 kali berturut turut. Calon Gubernur Sumatera Selatan Periode 2018-2023, Aswari Rivai, terbukti telah berhasil membangun kekompakan  antara pemerintah dan masyarakat selama masa jabatannya sebagai Bupati Lahat. kekompakan ini dipupuk Aswari Riva’i dengan  kerap  turun langsung ke masyarakat untuk mendapat masukan  langsung dari masyarakat

Usaha   keras Bupati Lahat , bapak Aswari Rivai dalam menjaga kebersihan Kabupaten Lahat telah berbuah manis . Atas usaha kerasnya dan segenap jajarannya, Kabupaten Lahat  mampu merebut  piala Adipura untuk yang ke sepuluh kalinya. Dibawah  kepemimpinan beliau, Kabupaten Lahat Berhasil mendapat enam Piala Adipura berturut-turut.

“Piala itu milik masyarakat. Harapan saya masyarakat membantu pemerintah untuk sama-sama menjaga kebersihan di Lahat ” ujar  Bupati Lahat . Secara geografis Kabupaten Lahat terdiri  22 Kecamatan Dengan luas wilayah sekitar 4.361,83 kilometer persegi, total populasi  mencapai 384.600 jiwa sesuai sensus pada tahun 2013 dan kepadatan populasi  mencapai 88,17 jiwa per kilometer persegi.

Mendapatkan dan mempertahanan Piala Adipura tentu bukan hal yang mudah,  Total  ada 22 Kecamatan yang harus dibina. Keterpaduan antara pemerintah dan masyarakat harus dibangun dengan seksama.

Adipura, merupakan penghargaan kepada kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan / dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Program Adipura telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1986, kemudian sempat terhenti pada tahun 1998. Dikarenakan adanya badai krisis ekonomi yang  melanda negeri ini
Dalam tahun  tahun pertama, program Ada
ipura difokuskan untuk mendorong kota-kota di Indonesia menjadi “Kota Bersih dan Teduh”.

Definisi kota dalam penilaian Adipura bukanlah sebuah kota otonom, tetapi dapat juga menjadi bagian dari kabupaten yang memiliki karakteristik sebagai daerah perkotaan dengan batas-batas teritorial tertentu.

Peserta program Adipura dibagi menjadi 4 kategori berdasarkan populasi, yaitu kategori kota metropolitan (lebih dari 1 juta orang), kota
a besar (500.001 – 1.000.000 orang), kota sedang (100.001 – 500.000), dan kota kecil (hingga 100.000 jiwa ).